Be Strong, Dad..

Aku kira, sesuatu hal seperti penahanan ayahku hanya terjadi di film-film box office saja atau sebutlah serial US seperti Prison Break, atau aku pikir tidak mungkin terjadi pada ayah kandungku sendiri. Kadang Aku pikir.. Hidup ini hanyalah sebuah guyonan belaka, bukan?

Peristiwa itu masih terjadi 3 hari lalu, dan aku masih berpikir apakah ini realiti? ingin rasanya mencubit pipi ini, dan mengatakan : “Ah, ini semua hanya mimpi..” Tapi seketika aku terbangun lagi dari sadarku, aku tahu ini bukan mimpi, ini kenyataan.

Aku orang yang cuek kepada orang tuaku. Aku sadar, kadang aku hanya berkomunikasi dengan mereka ketika aku sedang butuh. Lalu ketika semua ini telah terjadi, dengan banyak pemberitaan di media massa, dan beberapa teman ku menjadi tahu, aku hanya bisa pasrah. Sebesar apapun pandangan subjektifku untuk membela ayahku, hanya akan sia-sia. Ketika aku membaca berita di internet, dan melihat semua komentar-komentar yang ada, yang ada di benak mereka pasti tidak pernah merasakan bagaimana apabila itu terjadi pada ayah mereka? Mereka selalu menghakimi dari satu sisi, terbawa arus oleh sisi media yang aku sekarang aku tahu, apa yang terjadi di berita dan internet, Aku tidak dapat lagi untuk mempercayainya 100%. Kadang aku tidak tahu lagi, mana sumber yang benar dan mana yang tidak. Aku tahu ini subjektif. Aku hanya bisa bilang kepada mereka yang menghakimi tanpa mengetahui sesungguhnya siapa beliau, “Ya Tuhan, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Ayahku bukanlah siapa-siapa. Tetapi ia tahu bagaimana mengajarkan anak-anaknya menjadi kebal akan materi. sesuatu yang tak mungkin kita bawa mati. Kalau ingin meraih sesuatu, capailah dengan penuh perjuangan.

Dalam 6 bulan aku menemaninya bersama ibuku, dan tahun-tahun sebelumnya Beliau selalu tidur dibawah ranjang. Tidak pernah di atas ranjang. Aku tidak tahu mengapa begitu. Aku hanya menerka, mungkin Beliau ingin mohon ampunan kepada Tuhan dengan merendahkan dirinya.. Beliau tidak ingin merasa pantas tidur di atas ranjang.. Bahkan ketika di kamar hotelpun, Beliau hanya tidur beralaskan sofa atau dilantai beralaskan selimut. Tidak sekalipun di atas ranjang. Entah sudah berapa tahun lamanya.

Ayahku juga ingat bahwa hidup ini cuma sebentar. Beliau adalah seorang yang paling rajin dan pasti memarahiku habis-habisan apabila aku berkemas ke Gereja bermalas-malasan. Power Rangers atau Doraemon lebih menarik bagiku. Walaupun Aku tahu, ayahku kadang susah dibangunkan oleh ibuku. Tapi begitu bangun, Beliau langsung cepat bergerak untuk bersiap ke Gereja. Dan entah mulai kapan, Beliau mulai membaca ayat-ayat alkitab setiap malam. Setiap Hari. Aku masih ingat ketika suatu ibadah di hari Minggu, seorang pendeta bertanya kepada Jemaatnya: “Siapa jemaat di sini yang meluangkan waktunya untuk membaca Alkitab setiap hari?” Kemudian para jemaat saling bertatap muka satu sama lain dan melihat sekeliling. Maka tiba-tiba saja Ayahku dengan semangatnya mengangkat tangannya, “Saya Pak!” Di dalam hatiku aku ingin tertawa karena seperti anak SD yang sedang ditanyai oleh Gurunya, namun di satu sisi ada kebanggaan yang besar karena memiliki Ayah seperti Beliau. Karena yang aku ingat saat itu hanya beliau yang lantang dan mengakui membaca Alkitab setiap hari. Jaman sekarang, karena begitu banyaknya aktivitas dan pekerjaan, mudah sekali bagi kita untuk melupakan Tuhan. Mungkin berdoa adalah satu hal rutin, namun membaca alkitab setiap hari dan merenungkan firman-firmannya adalah satu hal. Sungguh Aku ingin mengikuti jejak Beliau.

Masih ingat dalam memoriku, ketika kasus yang menimpanya ini semakin membuat Beliau tertekan. Beliau hampir setiap malam mengajak Aku dan Ibuku untuk berdoa khusus di depan altar Gereja jam 11an malam, dengan lampu di sekeliling ruangan gereja dimatikan semua. Beliau selalu berdoa dan mengatakan hal yang sama : minta ampunan, mohon memaafkan musuh-musuh Beliau, minta perlindungan untuk keluarga, bahkan juga berdoa agar Aku mendapat kerja yang baru, serta siap menyerahkan diri & nyawa, apabila itu memang kehendak Tuhan. Sedih aku mendengarnya. Ketika selesai, kami semua saling berpelukan dan cium pipi kiri kanan, seakan itu adalah pertemuan akhir kita dengan Beliau. Sesudah itu kadang aku mengantarnya makan soto ceker favoritnya di Sabang, kemudian melewati para waria di Taman Lawang, sekedar untuk mencari hiburan melihat pakaian-pakaian seksi yang dipakai dan aksinya ketika melambai-lambai pada tiap mobil yang melewati mereka. Kalau setelah ibadah hari Minggu, beliau sering mengajak makan di Lapo Senayan, namun karena saking seringnya setiap minggu, Ibuku sampai kesal namun dengan nada guyon agar mencari tempat makan di tempat lain, karena mereka berdua dalam program diet dan makanan lapo tentu tidak tepat untuk mengakomodasi program diet mereka. Mereka selalu terlihat serasi dan saling melengkapi. Guyonan-guyonan kecil mereka membuatku bahagia. Aku tak butuh materi apapun untuk melihat mereka bahagia. Ibuku selalu bilang, hanya perhatian yang mereka butuhkan dari anak-anaknya. Pasangan ini telah melewati hampir 33 tahun dalam pernikahannya. Jatuh bangun, dari masa sulit sampai masa sekarang ini. Masi ingat ketika tidak ada makanan, Ibuku membuatkan anak-anaknya nasi dengan garam saja dikepal-kepal. Namun aku masi teringat hal itu sebagai memori yang indah, ketika kita dapat menerima apa adanya keadaan kita saat itu.

Karena masa sulit itu lah, Ibuku sering iba pada orang-orang kecil disekitarnya, bahkan keluarganya sendiri, namun tidak pernah lupa akan akarnya. Mengingatkan terus kita dan ayah, darimana kita berasal. Jangan pernah sombong. She’s a guardian angel for this family. Selalu mengingatkan kita akan hal-hal baik. Ibu pernah berkata : “Kamu itu harus baik ke orang, selalu menegur dan menyapa. Tidak pernah ada ruginya apabila kita itu menolong orang lain.” Ibuku juga yang selalu mengingatkan Ayahku untuk tetap berada di jalan yang lurus dan benar. Ayahku juga entah mengapa mudah bersosialiasi dengan orang lain tidak melihat statusnya. Sesuatu yang ingin sekali Aku duplikat karakternya. Di suatu waktu, Ayah dan Ibuku mengajak anak dari Ibu penjual gorengan untuk jalan-jalan ke Surabaya. Ya, mereka kenal dengan baik Ibu tersebut dan juga suaminya. Aku pernah mengobrol dengan suami ibu tersebut, bahwa Ayahku juga sudah pernah mampir ke rumah mereka di suatu gang yang sempit, dimana rumah mereka mungkin hanya beberapa meter kali beberapa meter.

Orang lain boleh mengatakan apa saja, memaki, menghakimi, mengutuk.. Itu adalah hak mereka. Kadang mereka tidak pernah sadar, apa sih yang sudah mereka perbuat bagi negara ini? Negara yang mungkin sudah hancur. Orang hanya selalu mengingat perbuatan buruk, namun perbuatan baik susah sekali di ingat. Bahkan Aku dibandingkan beliau juga tidak apa-apanya, Kita dengan mudahnya mengomentari Presiden, Atlet berprestasi namun sekarang jeblok atau siapalah, seakan tugas yang pernah mereka emban semudah kita membalikkan telapak tangan. Lupa akan kerja keras yang pernah mereka berikan. Sudah jelas bahwa Bangsa ini adalah Bangsa yang jago berkomentar, yang hanya kreatif ketika suatu fenomena muncul untuk dijadikan parodi, yang sudah buta dan tutup mata akan penderitaan orang lain.

Ketika aku melihat ayahku di televisi, yang dijebak, ditarik dengan paksa dan dimasukkan ke dalam pesawat, melihatnya harus diborgol namun terus menunjukkan wibawanya. Ketegarannya. Aku kasihan, Tuhan. Apakah sejahat itu kah Ayahku? Aku yang cengeng, dan Beliau yang jarang sekali Aku melihatnya menangis. Namun ketika aku membaca berita bahwa ia sempat meronta dan meminta tolong ketika diseret, apakah Beliau pantas diperlakukan seperti itu Tuhan? Lebih baik Aku saja Tuhan yang tidak berguna dan pendosa ini yang menggantikan beliau saat-saat itu..

Mungkin, semua ini ada hikmahnya..

Mungkin, rencana Tuhan akan jauh lebih baik..

Have Faith,

Be Strong Dad..

-fin-

About bolehsilahkan

originally silent creature & love solitude. Life in the night like Batman but there's no enemy I must fight for.. Lihat semua pos milik bolehsilahkan

3 responses to “Be Strong, Dad..

  • Yenni

    Gw terbNgun di jam 03.02 am karena mimpi buruk tentang ayahku. Lalu iseng membuka hp dengan mata masih mengantuk_dan_ jdeeerrr aq menemukanmu.

    Jujur,dalam hati bertanya , siapakah penulis ini?mungkin hidup ini berat bagimu,dan aq yakin lebih menyeramkan dari mimpiku.karena aq bisa menyelesaikannya hanya dengan membuka mata,tetapi kamu mengalaminya dengan mata terbuka dan tak bisa menyelesaikannnya hanya dengan tutup mata.

    Tapi pagi ini aq bilang sama kamu, aq berdoa memberkatimu, mengirimi mu kekuatan dari yang aq punya, membagikan sukacitaku untukmu, dan memohon kepada Bapaku yang disurga mengirimkanmu malaikat penghibur.

    Dan biarlah rohNya yang penuh sukacita, menyapamu dan memberimu damai sejahtera.

    Tuhan Yesusku Memberkatimu
    amin.

    [yenni]

  • Yenni

    Hey, how if we go to see ur father together? ^^
    I’ll be love to do it, tho…

  • bolehsilahkan

    haha ini Yenni siapa ya? btw emang mimpi buruk ayahnya tentang apa?

    Terima kasih doanya đŸ™‚

    Tuhan memberkatimu juga..

Tinggalkan komentar